Juragan Transport

Wisata Candi di Malang: Jejak Peradaban di Bumi Arema

Kabupaten Malang tak hanya menyuguhkan hawa sejuk dan panorama alam memesona, tapi juga menyimpan warisan sejarah bernilai tinggi dalam bentuk candi-candi kuno. Dibangun sejak era Hindu-Buddha, candi-candi ini menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan besar seperti Kanjuruhan, Singhasari, dan Majapahit. Beriku tini beberapa lokasi wisata candi di Malang.

Wisata Candi Singosari

1. Candi Singosari

  • Lokasi: Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kab Malang

  • Tahun Pembangunan: Abad ke-13 M

  • Gaya Arsitektur: Perpaduan Hindu-Buddha

Ulasan:
Candi Singosari dibangun sebagai penghormatan kepada Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singhasari. Terletak tidak jauh dari jalan utama Malang-Surabaya, candi ini menjadi destinasi sejarah yang mudah dijangkau. Daya tarik utamanya adalah arca Dwarapala raksasa yang menyambut pengunjung, dipercaya sebagai penjaga gerbang kerajaan. Di sekeliling candi terdapat reruntuhan dan fragmen arca yang memperlihatkan kehalusan seni pahat era klasik Jawa Timur.

Wisata Candi jago

2. Candi Jago

  • Lokasi: Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang

  • Tahun : Sekitar 1268 M

  • Fungsi: Makam Raja Wisnuwardhana

Ulasan:
Nama asli candi ini adalah Jajaghu, yang berarti “keagungan”. Candi Jago terkenal dengan relief-relief yang menggambarkan kisah moral dan cerita rakyat seperti Tantri Kamandaka, Arjunawiwaha, serta Kunjarakarna. Uniknya, sebagian besar bangunan ini telah runtuh, menyisakan bagian bawah setinggi 2 meter yang masih utuh dan kaya akan relief. Arsitekturnya mencerminkan peralihan gaya dari Hindu ke Buddha Tantrayana.

Candi badut

3. Candi Badut

  • Lokasi: Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kab. Malang

  • Tahun Pembangunan: Sekitar abad ke-8 M

  • Kaitan Sejarah: Kerajaan Kanjuruhan

Ulasan:
Candi Badut adalah candi tertua di Jawa Timur dan salah satu yang tertua di seluruh Indonesia. Candi ini menjadi peninggalan penting dari era awal Hindu di Jawa, dengan arsitektur sederhana namun solid. Tidak ditemukan relief naratif di sini, namun struktur dan yoni-lingga di dalam bilik utama menunjukkan kuatnya unsur pemujaan terhadap Dewa Siwa. Dikelilingi taman yang asri, candi ini cocok untuk wisata reflektif.

Baca juga :  Misteri dan Keindahan Goa Gong di Pacitan, Goa Terindah di Asia Tenggara

4. Candi Kidal

  • Lokasi: Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang

  • Umur Candi : Sekitar 1248 M

  • Peninggalan: Raja Anusapati

Ulasan:
Candi ini dibangun sebagai tempat pemuliaan Raja Anusapati yang wafat secara tragis karena dibunuh oleh anak tirinya, Panji Tohjaya. Ciri khas Candi Kidal adalah arca Garuda dengan pose unik yang membawa ibunya, simbol pembebasan dari penderitaan. Gaya arsitekturnya ramping dan menjulang, dengan ukiran yang mengesankan di bagian tubuh candi. Candi ini juga masih digunakan warga untuk kegiatan spiritual tertentu.

5. Candi Sumberawan

  • Lokasi: Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kab. Malang

  • Tipe: Stupa Buddhis

  • Akses: Trekking ringan ±1 km

Ulasan:
Berbeda dari candi lainnya, Sumberawan adalah satu-satunya stupa Buddhis di wilayah Malang. Dikelilingi hutan pinus dan mata air alami, tempat ini cocok bagi yang ingin menikmati ketenangan alam sambil menghayati spiritualitas. Konon, stupa ini dulu digunakan para pendeta sebagai tempat pertapaan. Tempat ini juga diyakini menjadi jalur kunjungan Hayam Wuruk saat perjalanan ke timur dalam Negarakertagama.

6. Candi Wurung

  • Lokasi: Desa Duwet Krajan, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang

  • Status: Belum dipugar

Ulasan:
Nama “Wurung” berarti ‘batal’ atau ‘belum selesai’. Wisata Candi di Malang ini hanya berupa reruntuhan fondasi dari struktur yang diduga tak pernah diselesaikan pembangunannya. Meski tak semegah candi lain, daya tariknya justru terletak pada kesunyian dan nuansa mistis yang kuat. Cocok untuk peneliti, fotografer, dan pencinta petualangan sejarah tersembunyi.

Baca juga : Wisata Air Terjun Tumpak Sewu

Wisata Air Terjun Tumpak Sewu: Keajaiban Alam di Lumajang

Tips Wisata Candi di Malang

  • Waktu Terbaik: Pagi hari (jam 07.00–10.00) untuk menghindari panas

  • Perlengkapan: Topi, air minum, kamera, dan sepatu nyaman

  • Etika: Hormati kesakralan lokasi, hindari vandalisme

  • Rekomendasi Tur: Rute satu hari bisa mencakup Candi Badut – Candi Singosari – Candi Jago – Candi Kidal – Candi Sumberawan

Baca juga :  9 Rekomendasi Wisata di Batu Malang, Masih Tetap Eksis

Candi-candi di Malang dan sekitarnya bukan sekadar tumpukan batu kuno—mereka adalah fragmen hidup dari sejarah panjang peradaban Jawa Timur. Mulai dari Candi Badut yang menjadi saksi awal penyebaran Hindu, hingga Candi Singosari dan Jago yang merekam kejayaan Singhasari, setiap situs menyimpan kisah unik yang layak untuk ditelusuri. Keindahan arsitektur, makna spiritual, dan atmosfer alam yang menyertainya menjadikan wisata candi bukan hanya pengalaman edukatif, tapi juga reflektif dan menyentuh batin.

Menjelajahi wisata candi di Malang adalah menyusuri jejak langkah para raja, resi, dan leluhur yang membentuk budaya Nusantara. Bagi wisatawan pencinta sejarah, budaya, maupun pencari ketenangan, candi-candi di Malang menawarkan lebih dari sekadar objek wisata—mereka adalah pintu ke masa lalu yang masih hidup dalam keheningan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *